Sabtu, 30 Juni 2012

MEDIA PEMBELAJARAN


TIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti oleh peserta didik.
Alasan lain penggunaan media:
-          Menyederhanakan pesan
-          Mengurangi verbalistis
-          Menyamakan persepsi
-          Menarik perhatian
-          Menghemat waktu
KLASIFIKASI MEDIA
-          By Design (rancangan)contohnya: Grafis, model, modul, paket terprogram, gambar dan foto, program audio, program vidio, komputer interaktif, multi media dan jaringan.
-          By Utilization (media tanpa rancangan yaitu media yang menggunakan benda sebenarnya). Contoh: benda sebenarnya, lingkungan, nara sumber, penomena alam dll.
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MEDIA
-          Ketepatan media dengan tujuan (menurut bloom)
Kognitif (Pengetahuan,pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi)
Psikomotor (Peniruan, penggunaan, ketepatan, perangkaian, naturalisasi)
Afektif (pengenalan, pemberian respon, penghargaan nilai-nilai, pengorganisasian, pengalaman).

Media dikelompokkan menjadi 2 media jadi dan media rancangan. Media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan trdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), media rancangan karena perlu dirancang dalam persiapa secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu (media by design) dan media tadi memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan media jari adalah hemat dalam waktu, tenaga, dan biaya. Sedangkan media rancangan untuk mempersiapkan media yang dirancang secara khusus membutuhkan banyak aktu, tenaga maupun biaya.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa keputusan tentang pemilihan media itu harus cermat, baik yang diambil ada tingkat sekolah maupun oleh departemen pendidikan, karena belum perna ada buku tentang pemilihan media yang otomatis berlaku bagi setiap sistem sekolah. Untuk itu perlu pertimbangan yang cermat untuk kebutuhan media keadaan dan sumber (yang tersedia). Pemilihan media itu tidak selalu sepenuhnya bersifat profesional atau ilmiah, karena pemiliha itu kadang-kadang bergantung pada tersedianya jenis media atau pada sistem media. Kadang-kadang pemilihan itu bergantung pada hal-hal di luar alasan. Kependidikan, misalnya : perangsang politik, pertimbangan prestise, atau karena ingin mengadakan hiburan untuk masyarakat, dan untuk memperkenalkan media masa yang sebagian dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan.
Pemilihan media itu juga harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat karakteristik. Media yang bersangkutan dan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan tempat apa yang memenuhi selera pemakai, misalnya peserta didik dan guru, selain itu juga ketersediaan sumber setempat, apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, fasilitas, faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketaatan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama.
Sebagaimana yang telah dibahas dalam pembahasan di atas tadi bisa diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu urgen dalam pelaksanaan pendidikan. Karena media adalah perantara untuk membangkitkan motivasi dan rangsangan (stimulus) kegiatan belajar yang dapat diproses dengan alat inderanya. Karena melalui rangsangan gambar, kata visual ataupun verbal dapat membuahkan hasil belajar yang sangat baik. Jika pendidikan dilaksanakan tanpa adanya media pembelajaran, maka pendidikan yang berlangsung tidak akan optimal dan anak pun akan menjadi pasif dan tidak dapat berkembang, karena jika ada media pembelajaran maka peserta didik akan dengan mudah untuk mengingat mengenali, dan mengingat kembali serta menghubungkan fakta dan konsep dan diharapkan media bisa dimanfaatkan untuk memperbesar kemampuan dalam menerapkan teknologi modern, pada penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan bagi peserta didik.
Media yang digunakan untuk proses pendidikan pun macamnya sangat banyak sekali dan beragam, ada media visual atau pun audio visual. Jadi kita tinggal memilih media mana yang cocok atau sesuai dengan pembelajaran yang akan kita laksanakan.
Sebagaimana yang telah dibahas dalam pembahasan di atas tadi bisa diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu urgen dalam pelaksanaan pendidikan. Karena media adalah perantara untuk membangkitkan motivasi dan rangsangan (stimulus) kegiatan belajar yang dapat diproses dengan alat inderanya. Karena melalui rangsangan gambar, kata visual ataupun verbal dapat membuahkan hasil belajar yang sangat baik. Jika pendidikan dilaksanakan tanpa adanya media pembelajaran, maka pendidikan yang berlangsung tidak akan optimal dan anak pun akan menjadi pasif dan tidak dapat berkembang, karena jika ada media pembelajaran maka peserta didik akan dengan mudah untuk mengingat mengenali, dan mengingat kembali serta menghubungkan fakta dan konsep dan diharapkan media bisa dimanfaatkan untuk memperbesar kemampuan dalam menerapkan teknologi modern, pada penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan bagi peserta didik.
Media yang digunakan untuk proses pendidikan pun macamnya sangat banyak sekali dan beragam, ada media visual atau pun audio visual. Jadi kita tinggal memilih media mana yang cocok atau sesuai dengan pembelajaran yang akan kita laksanakan.


Dalam memilih media pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kriteria-kriteria pemilihan media yang sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas. Beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan dengan tujuan pengajaran, sesuai dengan isi bahan ajar, kemudahan dalam memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakan media, waktu yang tersedia cukup, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya media yang akan digunakan dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran (Sudjana dan Rivai, 2005: 5).

Sesuai dengan isi bahan ajar, artinya bahan pelajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan media agar lebih mudah dipahami siswa. Kemudahan dalam memperoleh media, artinya media yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru mudah diperoleh atau mudah dibuat. Keterampilan guru dalam menggunakan media, artinya guru dapat menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar. Sudjana dan Rivai (2005: 5) mengemukakan bahwa “adanya OHP, proyektor film, kom puter, dan alat-alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat menggunakannya dalam pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.” Hal tersebut mengungkapkan bahwa media secanggih apapun tidak akan mempunyai arti dalam pengajaran, apabila guru tidak dapat menggunakannya.

Waktu yang tersedia cukup, artinya media yang akan digunakan dapat bermanfaat bagi siswa selama kegiatan belajar mengajar. Sedangkan sesuai dengan taraf berfikir siswa, artinya media yang digunakan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Sudjana dan Rivai (2005: 5) memberikan contoh yaitu “menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster”. Sadiman, dkk. (2009: 84) mengemukakan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media, yaitu: …tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteri stik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani.

Rusman (2008: 99) mengemukakan beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1. Ketepatannya dengan tujuan/kompetensi pembelajaran.
2. Dukungan terhadap isi materi pelajaran.
3. Kemudahan mendapatkan media.
4. Keterampilan guru menggunakannya.
5. Tersedia alokasi waktu untuk menggunakannya.
6. Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir dan perkembangan siswa.


NILAI DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
I.                   PENDAHULUAN
Belajar, kata tersebut tak asing lagi dikalangan umum yang memiliki konotasi, bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku seseorang meliputi perubahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), lebih condong akan menghasilkan ketrampilan dan kemampuan dan lain-lain. Telah kita maklumi bahwa dalam proses pembelajaran yang berlangsung baik itu di dalam atau diluar kelas tidak selamanya dapat berlangsung dengan maksimal dalam hal ini yaitu efektif dan efisien, untuk menunjang sebuah pembelajaran yang efektif dan efisien maka dibutuhkan kesesuaian dan ketersediaan komponen-komponen yang akan mendukung pencapaian tujuan sebuah pembelajaran tersebut seperti adanya perencanaan pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran ataupun evaluasi pembelajaran.
Salah satu komponen penting yang mempengaruhi tecapainya tujuan pembelajaran adalah media pembelajaran. Tepatnya pemilihan media yang akan dilakukan maka akan memaksimalkan proses penerimaan informasi yang disampaikan oleh seorang pendidik kepada peserta didiknya, pembelajaran yang disampaikan pun akan lebih menarik. Dalam makalah ini akan dijelaskan fungsi dan manfaat (nilai) praktis media pembelajaran.
II.                RUMUSAN MASALAH
A.       Apa Saja Fungsi Media dalam Pembelajaran?
B.       Bagaimana Nilai dan Manfaat Praktis Media dalam Pembelajaran?


III.             PEMBAHASAN
A.    Fungsi Media Dalam Pembelajaran
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Penggunaan media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena dapat mempermudah pembelajaran seperti menyederhanakan kerumitan bahan yang akan disampaikan misalnya pembelajaran mengenai bumi, tidak mungkin seorang guru bisa menjelaskan bagaimana bumi, apa saja bagian-bagiannya kalau tidak dibantu dengan media globe.
Seperti diungkapkan oleh Hamalik bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran  dapat mebangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.[1] Selain yang telah diungkapkan oleh Hamalik, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ialah suatu proses yang kompleks, hal ini dikaitkan dengan efisiensi penerimaan dan latar belakang kemampuannya, misalnya seorang siswa yang normal akan dengan mudah memahami pengetahuan yang telah didapatkannya, semakin baik tanggapan siswa terhadap suatu objek, orang, peristiwa atau hubungan maka akan semakin baik pula hal tersebut dapat dimengerti dan diingat. Dengan adanya media pembelajaran dalam pendidikan Islam maka diharapkan siswa yang belajar tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau melakukan apa yang diberikan kepadanya tetapi ia juga secara aktif berupaya untuk berbuat atas dasar keyakinannya.[2]
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1.  Fungsi Atensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Pada awal pelajaran seringkali siswa terlihat tidak tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan atau bisa juga disebabkan mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Disini media berfungsi menarik dan mengarahkan perhatian mereka sehingga mata pelajaran yang disampaikan bisa ditangkap dengan baik. Seperti misalnya penggunaan overhead projector ( OHP), LCD, dan lain-lain.
2.   Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
3.    Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4.     Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.[3]
Menurut M. Sumantri dan J. Permana secara umum media berfungsi :
a.    Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b.     Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
c.    Mempertinggi mutu belajar mengajar.
Selain fungsi-fungsi yang telah disebutkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1)   Media pembelajaran memungkinkan siswa mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena tempatnya jauh, berbahaya, atau karena terlarang. Misalnya kehidupan harimau di hutan diamati dengan melalui film atau rekaman radio.
2)   Dengan media pembelajaran siswa menyaksikan benda atau perantara gambar, potret, slide, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang peristiwa atau benda-benda bersejarah.
3)   Memungkinkan untuk menjangkau audio ( pendengaran) yang jumlahnya besar seperti radio atau televisi. Dengan Televisi atau radio pendidikan, ratusan siswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan oleh seorang dosen dalam waktu yang sama.
4)   Memungkinkan bagi siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/masalah yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
5)   Dapat mengatasi sikap pasif siswa bila digunakan dengan tepat dan bervariasi. Dalam hal ini media berfungsi untuk menimbulkan/ meningkatkan semangat belajar, memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan dan lingkungan dan siswa dapat belajar sendiri-sendiri melalui media sesuai dengan minat dan kemampuannya.
6)   Dapat memperlihatkan secara cepat suatu proses yang berlangsung lama atau lambat seperti proses perkembangan janin dalam rahim dapat ditunjukkan dalam beberapa menit melalui slide/film.
7)   Memungkinkan siswa mengamati langsung obyek yang terlalu komplek seperti mesin-mesin dengan perantara model, diagram dan lain-lain. Juga konsep yang terlalu luas seperti gunung berapi, gempa bumi, iklim dengan melalui film atau slide.  [4]
Ada 2 fungsi/ peran pokok media pembelajaran yaitu : pertama, fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids) berfungsi memberikan pengalaman yang konkrit kepada siswa  misalnya belajar bahasa yang sebenarnya adalah suatu usaha untuk menyetujui arti lambang-lambang tertentu. Bahasa pada dasarnya bersifat abstrak, maka guru perlu menggunakan alat bantu berupa gambar, model atau benda sebenarnya dalam menyajikan suatu pelajaran tertentu dengan adanya hal ini siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru inilah fungsi utama media yaitu sebagai alat bantu agar dapat  memperjelas (membua lebih konkret) apa yang disampaikan oleh guru karena kalau tidak, penjelasan guru bersifat sangat abstrak. Kedua, fungsi komunikasi yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan media.[5]
B.     Manfaat Praktis Media dalam Pembelajaran
Selain mempunyai nilai dan fungsi yang penting, media pembelajaran juga mempunyai manfaat praktis. Para ahli telah sepakat bahwa media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Secara umum manfaat pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.    Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.    Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra seperti 1). obyek yang terlalu besar bisa dihentikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model. 2). Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro. 3). Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman (video, film, slide atau simulasi komputer).
3.    Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak-anak karena media dapat menimbulkan kegairahan belajar.
4.    Dapat mengatasi kesulitan yang dialami guru karena perbedaan latar belakang dan pengalaman siswa yang berbeda sedangkan kurikulum dan materi pendidikan yang ditentukan kepada siswa itu sama.
Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa diantaranya yaitu pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya ssehingga dapat lebih dipahami, metode mengajar akan lebih bervariasi dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab  tidak hanya mendengarkan uraian guru.
Menurut Encyclopedia of Educational Research, Hamalik merinci beberapa manfaat dari media pembelajaran yaitu :
1.    Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir oleh karena itu dapat mengurangi verbalisme.
2.    Memperbesar perhatian siswa.
3.    Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.    Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5.    Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu terutama melalui gambar hidup.
6.    Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.    Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.[6]
Sedangkan Nilai-nilai praktis media pembelajaran menurut Nana Sudjana (1991) adalah sebagai berikut :
a.    Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
b.    Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu dapat mengurangi verbalisme.
c.    Media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d.   Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan
keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang mereka miliki. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.[7]
e.    Memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. Pemasangan gambar di papan buletin,pemutaran film dan mendengarkan program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.
f.      Membantu tumbuhnya pemikiran dan memantau berkembangnya kemampuan berbahasa.
g.    Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
h.    Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
i.       Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
j.      Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.[8]
Kesimpulannya, media pembelajaran sangat bermanfaat bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Selain sebagai perantara dari guru kepada siswanya, media juga bisa membuat pengajaran menjadi lebih bervariasi tidak hanya monoton guru saja melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak merasa bosan dan guru juga tidak kehabisan tenaga apalagi jika mengajar banyak kelas untuk banyak jam pelajaran.
IV.             ANALISIS
Media merupakan komponen yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, dalam hal ini media digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim (komunikator/guru/media) kepada penerima (komunikan/siswa) guna merangsang pikiran, perasaan, perhatian ataupun kemauan siswa sehingga nantinya akan mendorong terjadinya proses belajar.  Media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerimanya, pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan sederhana dan bisa pula berupa media kompleks tetapi yang terpenting adalah media dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa sehingga siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Terdapat banyak sekali jenis media yang digunakan dalam pembelajaran seperti media grafis, media audio, dan media proyeksi diam yang kesemuanya itu mempunyai fungsi yang sama yaitu membantu mempermudah seorang pendidik (guru) menyampaikan materi yang diajarkan kepada anak didiknya. Dengan adanya media yang telah disebutkan maka metode pengajaran akan lebih bervariasi, memudahkan guru dalam menyampaikan materi, membuat siswa lebih kreatif karena tidak hanya mengandalkan guru tetapi juga bisa mencari sendiri permasalahan yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan misalnya dengan browsing ke internet.
Seorang guru harus pandai memilih media yang nantinya akan digunakan untuk membantunya dalam menyampaikan materi pelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membuat hambatan atau gangguan yang terjadi  dapat dihindari. Terdapat banyak sekali hambatan atau gangguan yang terjadi dalam proses pembelajaran seperti verbalisme, kekacauan penafsiran atau salah tafsir, pusat perhatian yang kurang ( bisa terjadi karena ada gangguan kesehatan atau penyampaian bahan pelajaran yang membosankan), tidak ada tanggapan, keadaan fisik yang mengganggu (bisa terjadi karena kurangnya ventilasi, pengaturan tempat duduk yang kurang tepat atupun penggunaan media yang kurang tepat.[9]
Media pembelajaran memiliki fungsi dan manfaat yang bermacam-macam seperti yang telah disebutkan diatas, hal tersebut menunjukkan bahwa peranan media dalam mempermudah penyampaian materi sangatlah penting. Hal ini dapat terlihat dari berhasilnya penyampaian materi kepada siswa setelah dibantu dengan media, misalnya pada pembelajaran sejarah kebudayaan Islam tentang perjuangan dakwah nabi Muhammad SAW melawan kaum kafir, jika seorang guru menyampaikan materi hanya dengan mengandalkan ceramah maka siswa akan merasa bosan tetapi jika dibantu dengan menggunakan media film sejarah maka siswa akan merasa tertarik untuk melihatnya dibandingkan dengan hanya mendegarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya.
Berdasarkan atas beberapa fungsi dan manfaat media pembelajaran yang dikemukakan dalam pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indra dan terhadap pemahaman isi pelajaran. secara logika dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa. siswa yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat pemahaman dan lamanya “ingatan” bertahan, dibandingkan dengan siswa yang belajar lewat melihat atau sekaligus mendengarkan dan melihat. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan membawa siswa ke dalam suasana rasa senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosianal dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka belajar dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup, yang nantinya bermuara kepada peningkatan pemahaman pebelajar terhadap materi ajar.

V.                KESIMPULAN
 Penggunaan media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena dapat mempermudah pembelajaran seperti menyederhanakan kerumitan bahan yang akan disampaikan
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1.    Fungsi Atensi
2.    Fungsi Afektif
3.   Fungsi Kognitif
4.   Fungsi Kompensatoris
Ada 2 fungsi/ peran pokok media pebelajaran yaitu: pertama, fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids) berfungsi memberikan pengalaman yang konkrit kepada siswa, Kedua, fungsi komunikasi yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan media.
Secara Umum manfaat dari media pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.       Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik.
b.    Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
c.    Media dapat menimbulkan kegairahan belajar.
d.   Dapat mengatasi kesulitan yang dialami guru karena perbedaan latar belakang dan pengalaman siswa yang berbeda sedangkan kurikulum dan materi pendidikan yang ditentukan kepada siswa itu sama.
Ada banyak nilai-nilai praktis media pembelajaran diantaranya Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan, Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa, Memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar, Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna, Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, dan lain-lain.


VI.             PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah khususnya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karenanya, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran,  Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.
Mufarrokah, Anissatul, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta : Teras, 2009.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV.Misaka Galiza, 2003.
Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2004.



media  pengajaran  dapat membantu  pencapaian  keberhasilan  belajar. Ditegaskan  oleh  Danim  (1995:1)  bahwa  hasil  penelitian  telah  banyak  membuktikan efektivitas  peng ... pembelajaran, yaitu :Apabila media  yang  digunakan  terdapat  sesuatu  kekurangan maka  kemungkinan media tersebut akan dimodifikasi. Apabila  media  yang  digunakan  sama& ... ketersediaannya  media  dapat  dikelompokkan  menjadi  Media  Jadi (Media By Utilization) dan Media Rancangan (Media By Design) alasan utama seseorang menggunakan  media  adalah  media  dapat  b ... media  pengajaran  dapat membantu  pencapaian  keberhasilan  belajar. Ditegaskan  oleh  Danim  (1995:1)  bahwa  hasil  penelitian  telah  banyak  membuktikan efektivitas  pen ...
Penggunaan media  pengajaran  dapat membantu  pencapaian  keberhasilan  belajar. Ditegaskan  oleh  Danim  (1995:1)  bahwa  hasil  penelitian  telah  banyak  membuktikan efektivitas  pengunaan  alat  bantu  atau  media  dalam  proses  belajar  mengajar  di  kelas, terutama  dalam  hal  pengingkatan  prestasi  siswa.  Terbatasnya media  yang  dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa.    Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan  yang  tidak  dapat  diabaikan. Hal  ini  dapat  dipahami mengingat  proses  belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal  hidup  di  masa  sekarang  dan  masa  akan  datang.  Salah  satu  upaya  yang  harus ditempuh  adalah  bagaimana menciptakan  situasi  belajar  yang memungkinkan  terjadinya proses  pengalaman  belajar  pada  diri  siswa  dengan menggerakkan  segala  sumber  belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien.Sasaran  dari  penggunaan  media  adalah  agar  anak  didik  mampu  menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang  telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi yang lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka  dengan  mudah  mengerti  dan  memahami  materi  pelajaran  yang  disampaikan kepada mereka.Tiga  kemungkinan  yang  terjadi  dalam  peng-evaluasi-an  dari  penggunaan  media pembelajaran, yaitu :Apabila media  yang  digunakan  terdapat  sesuatu  kekurangan maka  kemungkinan ... Read More



Tidak ada komentar:

Posting Komentar