TIK SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN
Agar pesan yang disampaikan mudah dimengerti oleh
peserta didik.
Alasan lain penggunaan media:
-
Menyederhanakan pesan
-
Mengurangi verbalistis
-
Menyamakan persepsi
-
Menarik perhatian
-
Menghemat waktu
KLASIFIKASI
MEDIA
-
By Design (rancangan)contohnya: Grafis,
model, modul, paket terprogram, gambar dan foto, program audio, program vidio,
komputer interaktif, multi media dan jaringan.
-
By Utilization (media tanpa rancangan
yaitu media yang menggunakan benda sebenarnya). Contoh: benda sebenarnya,
lingkungan, nara sumber, penomena alam dll.
PRINSIP-PRINSIP
PEMILIHAN MEDIA
-
Ketepatan media dengan tujuan (menurut
bloom)
Kognitif (Pengetahuan,pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, evaluasi)
Psikomotor (Peniruan, penggunaan,
ketepatan, perangkaian, naturalisasi)
Afektif (pengenalan, pemberian
respon, penghargaan nilai-nilai, pengorganisasian, pengalaman).
Media
dikelompokkan menjadi 2 media jadi dan media rancangan. Media jadi karena sudah
merupakan komoditi perdagangan dan trdapat di pasaran luas dalam keadaan siap
pakai (media by utilization), media rancangan karena perlu dirancang dalam
persiapa secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu (media by
design) dan media tadi memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Kelebihan media jari adalah hemat dalam waktu, tenaga, dan biaya. Sedangkan
media rancangan untuk mempersiapkan media yang dirancang secara khusus
membutuhkan banyak aktu, tenaga maupun biaya.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa keputusan tentang pemilihan media itu harus cermat, baik yang diambil ada tingkat sekolah maupun oleh departemen pendidikan, karena belum perna ada buku tentang pemilihan media yang otomatis berlaku bagi setiap sistem sekolah. Untuk itu perlu pertimbangan yang cermat untuk kebutuhan media keadaan dan sumber (yang tersedia). Pemilihan media itu tidak selalu sepenuhnya bersifat profesional atau ilmiah, karena pemiliha itu kadang-kadang bergantung pada tersedianya jenis media atau pada sistem media. Kadang-kadang pemilihan itu bergantung pada hal-hal di luar alasan. Kependidikan, misalnya : perangsang politik, pertimbangan prestise, atau karena ingin mengadakan hiburan untuk masyarakat, dan untuk memperkenalkan media masa yang sebagian dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan.
Pemilihan media itu juga harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat karakteristik. Media yang bersangkutan dan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan tempat apa yang memenuhi selera pemakai, misalnya peserta didik dan guru, selain itu juga ketersediaan sumber setempat, apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, fasilitas, faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketaatan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama.
Sebagaimana yang telah dibahas dalam pembahasan di atas tadi bisa diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu urgen dalam pelaksanaan pendidikan. Karena media adalah perantara untuk membangkitkan motivasi dan rangsangan (stimulus) kegiatan belajar yang dapat diproses dengan alat inderanya. Karena melalui rangsangan gambar, kata visual ataupun verbal dapat membuahkan hasil belajar yang sangat baik. Jika pendidikan dilaksanakan tanpa adanya media pembelajaran, maka pendidikan yang berlangsung tidak akan optimal dan anak pun akan menjadi pasif dan tidak dapat berkembang, karena jika ada media pembelajaran maka peserta didik akan dengan mudah untuk mengingat mengenali, dan mengingat kembali serta menghubungkan fakta dan konsep dan diharapkan media bisa dimanfaatkan untuk memperbesar kemampuan dalam menerapkan teknologi modern, pada penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan bagi peserta didik.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa keputusan tentang pemilihan media itu harus cermat, baik yang diambil ada tingkat sekolah maupun oleh departemen pendidikan, karena belum perna ada buku tentang pemilihan media yang otomatis berlaku bagi setiap sistem sekolah. Untuk itu perlu pertimbangan yang cermat untuk kebutuhan media keadaan dan sumber (yang tersedia). Pemilihan media itu tidak selalu sepenuhnya bersifat profesional atau ilmiah, karena pemiliha itu kadang-kadang bergantung pada tersedianya jenis media atau pada sistem media. Kadang-kadang pemilihan itu bergantung pada hal-hal di luar alasan. Kependidikan, misalnya : perangsang politik, pertimbangan prestise, atau karena ingin mengadakan hiburan untuk masyarakat, dan untuk memperkenalkan media masa yang sebagian dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan.
Pemilihan media itu juga harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat karakteristik. Media yang bersangkutan dan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan tempat apa yang memenuhi selera pemakai, misalnya peserta didik dan guru, selain itu juga ketersediaan sumber setempat, apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, fasilitas, faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketaatan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama.
Sebagaimana yang telah dibahas dalam pembahasan di atas tadi bisa diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu urgen dalam pelaksanaan pendidikan. Karena media adalah perantara untuk membangkitkan motivasi dan rangsangan (stimulus) kegiatan belajar yang dapat diproses dengan alat inderanya. Karena melalui rangsangan gambar, kata visual ataupun verbal dapat membuahkan hasil belajar yang sangat baik. Jika pendidikan dilaksanakan tanpa adanya media pembelajaran, maka pendidikan yang berlangsung tidak akan optimal dan anak pun akan menjadi pasif dan tidak dapat berkembang, karena jika ada media pembelajaran maka peserta didik akan dengan mudah untuk mengingat mengenali, dan mengingat kembali serta menghubungkan fakta dan konsep dan diharapkan media bisa dimanfaatkan untuk memperbesar kemampuan dalam menerapkan teknologi modern, pada penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan bagi peserta didik.
Media yang
digunakan untuk proses pendidikan pun macamnya sangat banyak sekali dan
beragam, ada media visual atau pun audio visual. Jadi kita tinggal memilih
media mana yang cocok atau sesuai dengan pembelajaran yang akan kita
laksanakan.
Sebagaimana yang telah dibahas dalam pembahasan di atas tadi bisa diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu urgen dalam pelaksanaan pendidikan. Karena media adalah perantara untuk membangkitkan motivasi dan rangsangan (stimulus) kegiatan belajar yang dapat diproses dengan alat inderanya. Karena melalui rangsangan gambar, kata visual ataupun verbal dapat membuahkan hasil belajar yang sangat baik. Jika pendidikan dilaksanakan tanpa adanya media pembelajaran, maka pendidikan yang berlangsung tidak akan optimal dan anak pun akan menjadi pasif dan tidak dapat berkembang, karena jika ada media pembelajaran maka peserta didik akan dengan mudah untuk mengingat mengenali, dan mengingat kembali serta menghubungkan fakta dan konsep dan diharapkan media bisa dimanfaatkan untuk memperbesar kemampuan dalam menerapkan teknologi modern, pada penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan bagi peserta didik.
Media yang digunakan untuk proses pendidikan pun macamnya sangat banyak sekali dan beragam, ada media visual atau pun audio visual. Jadi kita tinggal memilih media mana yang cocok atau sesuai dengan pembelajaran yang akan kita laksanakan.
Sebagaimana yang telah dibahas dalam pembahasan di atas tadi bisa diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu urgen dalam pelaksanaan pendidikan. Karena media adalah perantara untuk membangkitkan motivasi dan rangsangan (stimulus) kegiatan belajar yang dapat diproses dengan alat inderanya. Karena melalui rangsangan gambar, kata visual ataupun verbal dapat membuahkan hasil belajar yang sangat baik. Jika pendidikan dilaksanakan tanpa adanya media pembelajaran, maka pendidikan yang berlangsung tidak akan optimal dan anak pun akan menjadi pasif dan tidak dapat berkembang, karena jika ada media pembelajaran maka peserta didik akan dengan mudah untuk mengingat mengenali, dan mengingat kembali serta menghubungkan fakta dan konsep dan diharapkan media bisa dimanfaatkan untuk memperbesar kemampuan dalam menerapkan teknologi modern, pada penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan bagi peserta didik.
Media yang digunakan untuk proses pendidikan pun macamnya sangat banyak sekali dan beragam, ada media visual atau pun audio visual. Jadi kita tinggal memilih media mana yang cocok atau sesuai dengan pembelajaran yang akan kita laksanakan.
Dalam
memilih media pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan
kriteria-kriteria pemilihan media yang sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas.
Beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan dengan tujuan
pengajaran, sesuai dengan isi bahan ajar, kemudahan dalam memperoleh media,
keterampilan guru dalam menggunakan media, waktu yang tersedia cukup, dan
sesuai dengan taraf berfikir siswa. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya
media yang akan digunakan dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah
ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran
(Sudjana dan Rivai, 2005: 5).
Sesuai
dengan isi bahan ajar, artinya bahan pelajaran yang bersifat fakta, prinsip,
konsep, dan generalisasi sangat memerlukan media agar lebih mudah dipahami
siswa. Kemudahan dalam memperoleh media, artinya media yang akan digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru mudah diperoleh atau mudah dibuat.
Keterampilan guru dalam menggunakan media, artinya guru dapat menggunakan media
dalam kegiatan belajar mengajar. Sudjana dan Rivai (2005: 5) mengemukakan bahwa
“adanya OHP, proyektor film, kom puter, dan alat-alat canggih lainnya, tidak
mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat menggunakannya dalam pengajaran
untuk mempertinggi kualitas pengajaran.” Hal tersebut mengungkapkan bahwa media
secanggih apapun tidak akan mempunyai arti dalam pengajaran, apabila guru tidak
dapat menggunakannya.
Waktu yang
tersedia cukup, artinya media yang akan digunakan dapat bermanfaat bagi siswa
selama kegiatan belajar mengajar. Sedangkan sesuai dengan taraf berfikir siswa,
artinya media yang digunakan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Sudjana dan
Rivai (2005: 5) memberikan contoh yaitu “menyajikan grafik yang berisi data dan
angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah tidak
ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster”. Sadiman,
dkk. (2009: 84) mengemukakan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih media, yaitu: …tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteri stik
siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual,
gerak, dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat, dan
luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
Rusman
(2008: 99) mengemukakan beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1.
Ketepatannya dengan tujuan/kompetensi pembelajaran.
2. Dukungan
terhadap isi materi pelajaran.
3. Kemudahan
mendapatkan media.
4.
Keterampilan guru menggunakannya.
5. Tersedia
alokasi waktu untuk menggunakannya.
6. Memilih
media pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir dan perkembangan siswa.
NILAI DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
I.
PENDAHULUAN
Belajar, kata tersebut tak asing
lagi dikalangan umum yang memiliki konotasi, bahwa belajar merupakan suatu
proses yang dilakukan sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku seseorang
meliputi perubahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), lebih condong
akan menghasilkan ketrampilan dan kemampuan dan lain-lain. Telah kita maklumi
bahwa dalam proses pembelajaran yang berlangsung baik itu di dalam atau diluar
kelas tidak selamanya dapat berlangsung dengan maksimal dalam hal ini yaitu
efektif dan efisien, untuk menunjang sebuah pembelajaran yang efektif dan
efisien maka dibutuhkan kesesuaian dan ketersediaan komponen-komponen yang akan
mendukung pencapaian tujuan sebuah pembelajaran tersebut seperti adanya
perencanaan pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, media
pembelajaran ataupun evaluasi pembelajaran.
Salah satu komponen penting yang
mempengaruhi tecapainya tujuan pembelajaran adalah media pembelajaran. Tepatnya
pemilihan media yang akan dilakukan maka akan memaksimalkan proses penerimaan
informasi yang disampaikan oleh seorang pendidik kepada peserta didiknya,
pembelajaran yang disampaikan pun akan lebih menarik. Dalam makalah ini akan
dijelaskan fungsi dan manfaat (nilai) praktis media pembelajaran.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa Saja
Fungsi Media dalam Pembelajaran?
B.
Bagaimana
Nilai dan Manfaat Praktis Media dalam Pembelajaran?
III.
PEMBAHASAN
A.
Fungsi Media
Dalam Pembelajaran
Media sebagai alat bantu dalam proses
belajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Penggunaan media
sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena dapat mempermudah
pembelajaran seperti menyederhanakan kerumitan bahan yang akan disampaikan
misalnya pembelajaran mengenai bumi, tidak mungkin seorang guru bisa
menjelaskan bagaimana bumi, apa saja bagian-bagiannya kalau tidak dibantu
dengan media globe.
Seperti diungkapkan oleh Hamalik
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat
mebangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa.[1]
Selain yang telah diungkapkan oleh Hamalik, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) ialah suatu proses yang kompleks, hal ini dikaitkan dengan efisiensi
penerimaan dan latar belakang kemampuannya, misalnya seorang siswa yang normal
akan dengan mudah memahami pengetahuan yang telah didapatkannya, semakin baik
tanggapan siswa terhadap suatu objek, orang, peristiwa atau hubungan maka akan
semakin baik pula hal tersebut dapat dimengerti dan diingat. Dengan adanya
media pembelajaran dalam pendidikan Islam maka diharapkan siswa yang belajar
tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau melakukan apa yang diberikan
kepadanya tetapi ia juga secara aktif berupaya untuk berbuat atas dasar
keyakinannya.[2]
Levie & Lents (1982)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Pada awal pelajaran seringkali siswa terlihat tidak
tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan atau bisa juga disebabkan mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Disini media berfungsi menarik dan
mengarahkan perhatian mereka sehingga mata pelajaran yang disampaikan bisa
ditangkap dengan baik. Seperti misalnya penggunaan overhead projector ( OHP),
LCD, dan lain-lain.
2. Fungsi Afektif
Media visual
dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks
yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap
siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
3. Fungsi Kognitif
Fungsi
kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris
media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan
kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.[3]
Menurut M. Sumantri dan J. Permana
secara umum media berfungsi :
a. Alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b. Membangkitkan
motivasi belajar peserta didik.
c. Mempertinggi
mutu belajar mengajar.
Selain fungsi-fungsi yang telah
disebutkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi media pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1) Media
pembelajaran memungkinkan siswa mengamati benda atau peristiwa yang sukar
dikunjungi baik karena tempatnya jauh, berbahaya, atau karena terlarang.
Misalnya kehidupan harimau di hutan diamati dengan melalui film atau rekaman
radio.
2) Dengan media
pembelajaran siswa menyaksikan benda atau perantara gambar, potret, slide,
siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang peristiwa atau benda-benda
bersejarah.
3) Memungkinkan
untuk menjangkau audio ( pendengaran) yang jumlahnya besar seperti radio atau
televisi. Dengan Televisi atau radio pendidikan, ratusan siswa dapat mengikuti
kuliah yang disajikan oleh seorang dosen dalam waktu yang sama.
4) Memungkinkan
bagi siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/masalah yang
sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik
karena terlalu besar atau terlalu kecil.
5) Dapat
mengatasi sikap pasif siswa bila digunakan dengan tepat dan bervariasi. Dalam
hal ini media berfungsi untuk menimbulkan/ meningkatkan semangat belajar,
memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan dan lingkungan dan
siswa dapat belajar sendiri-sendiri melalui media sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
6) Dapat
memperlihatkan secara cepat suatu proses yang berlangsung lama atau lambat
seperti proses perkembangan janin dalam rahim dapat ditunjukkan dalam beberapa
menit melalui slide/film.
7) Memungkinkan
siswa mengamati langsung obyek yang terlalu komplek seperti mesin-mesin dengan
perantara model, diagram dan lain-lain. Juga konsep yang terlalu luas seperti
gunung berapi, gempa bumi, iklim dengan melalui film atau slide. [4]
Ada 2 fungsi/ peran pokok media
pembelajaran yaitu : pertama, fungsi AVA (Audiovisual Aids atau
Teaching Aids) berfungsi memberikan pengalaman yang konkrit kepada
siswa misalnya belajar bahasa yang sebenarnya adalah suatu usaha untuk
menyetujui arti lambang-lambang tertentu. Bahasa pada dasarnya bersifat
abstrak, maka guru perlu menggunakan alat bantu berupa gambar, model atau benda
sebenarnya dalam menyajikan suatu pelajaran tertentu dengan adanya hal ini
siswa dapat memahami apa yang disampaikan guru inilah fungsi utama media yaitu
sebagai alat bantu agar dapat memperjelas (membua lebih konkret) apa yang
disampaikan oleh guru karena kalau tidak, penjelasan guru bersifat sangat
abstrak. Kedua, fungsi komunikasi yaitu sebagai sarana komunikasi dan
interaksi antara siswa dengan media.[5]
B.
Manfaat
Praktis Media dalam Pembelajaran
Selain mempunyai nilai dan fungsi
yang penting, media pembelajaran juga mempunyai manfaat praktis. Para ahli
telah sepakat bahwa media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa
dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil
belajar yang dicapainya. Secara umum manfaat pembelajaran mempunyai manfaat
sebagai berikut :
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indra seperti 1). obyek yang terlalu besar
bisa dihentikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model. 2).
Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro. 3). Peristiwa alam seperti
terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu
lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan
teknik-teknik rekaman (video, film, slide atau simulasi komputer).
3. Dengan
menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak-anak karena media dapat menimbulkan kegairahan belajar.
4. Dapat
mengatasi kesulitan yang dialami guru karena perbedaan latar belakang dan
pengalaman siswa yang berbeda sedangkan kurikulum dan materi pendidikan yang
ditentukan kepada siswa itu sama.
Sudjana dan Rivai (1992)
mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa diantaranya
yaitu pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya ssehingga dapat
lebih dipahami, metode mengajar akan lebih bervariasi dan siswa lebih banyak
melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru.
Menurut Encyclopedia of Educational
Research, Hamalik merinci beberapa manfaat dari media pembelajaran yaitu :
1. Meletakkan
dasar-dasar yang konkret untuk berpikir oleh karena itu dapat mengurangi
verbalisme.
2. Memperbesar
perhatian siswa.
3. Meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat
pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan
pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan
siswa.
5. Menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan kontinyu terutama melalui gambar hidup.
6. Membantu
tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7. Memberikan
pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi
dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.[6]
Sedangkan Nilai-nilai praktis media
pembelajaran menurut Nana Sudjana (1991) adalah sebagai berikut :
a. Menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
b. Dengan media
dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu dapat
mengurangi verbalisme.
c. Media dapat
meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah
mantap.
d. Memberikan
pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada
setiap siswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan
keluarga dan masyarakat sangat
menentukan macam pengalaman yang mereka miliki. Dalam hal ini media dapat
mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.[7]
e. Memperbesar
minat dan perhatian siswa untuk belajar. Pemasangan gambar di papan
buletin,pemutaran film dan mendengarkan program audio dapat menimbulkan
rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.
f. Membantu
tumbuhnya pemikiran dan memantau berkembangnya kemampuan berbahasa.
g. Memberikan
pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
h. Bahan pengajaran
akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
i. Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
j. Siswa lebih
banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru
tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lain.[8]
Kesimpulannya, media pembelajaran
sangat bermanfaat bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Selain sebagai
perantara dari guru kepada siswanya, media juga bisa membuat pengajaran menjadi
lebih bervariasi tidak hanya monoton guru saja melalui penuturan kata-kata oleh
guru sehingga siswa tidak merasa bosan dan guru juga tidak kehabisan tenaga
apalagi jika mengajar banyak kelas untuk banyak jam pelajaran.
IV.
ANALISIS
Media merupakan komponen yang sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran, dalam hal ini media digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim (komunikator/guru/media) kepada penerima (komunikan/siswa)
guna merangsang pikiran, perasaan, perhatian ataupun kemauan siswa sehingga
nantinya akan mendorong terjadinya proses belajar. Media mengandung dan
membawa pesan atau informasi kepada penerimanya, pesan dan informasi yang
dibawa oleh media bisa berupa pesan sederhana dan bisa pula berupa media
kompleks tetapi yang terpenting adalah media dipersiapkan untuk memenuhi
kebutuhan belajar dan kemampuan siswa sehingga siswa dapat aktif berpartisipasi
dalam proses pembelajaran.
Terdapat banyak sekali jenis media
yang digunakan dalam pembelajaran seperti media grafis, media audio, dan media
proyeksi diam yang kesemuanya itu mempunyai fungsi yang sama yaitu membantu
mempermudah seorang pendidik (guru) menyampaikan materi yang diajarkan kepada
anak didiknya. Dengan adanya media yang telah disebutkan maka metode pengajaran
akan lebih bervariasi, memudahkan guru dalam menyampaikan materi, membuat siswa
lebih kreatif karena tidak hanya mengandalkan guru tetapi juga bisa mencari
sendiri permasalahan yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan misalnya
dengan browsing ke internet.
Seorang guru harus pandai memilih
media yang nantinya akan digunakan untuk membantunya dalam menyampaikan materi
pelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membuat hambatan atau
gangguan yang terjadi dapat dihindari. Terdapat banyak sekali hambatan
atau gangguan yang terjadi dalam proses pembelajaran seperti verbalisme,
kekacauan penafsiran atau salah tafsir, pusat perhatian yang kurang ( bisa
terjadi karena ada gangguan kesehatan atau penyampaian bahan pelajaran yang
membosankan), tidak ada tanggapan, keadaan fisik yang mengganggu (bisa terjadi
karena kurangnya ventilasi, pengaturan tempat duduk yang kurang tepat atupun
penggunaan media yang kurang tepat.[9]
Media pembelajaran memiliki fungsi
dan manfaat yang bermacam-macam seperti yang telah disebutkan diatas, hal
tersebut menunjukkan bahwa peranan media dalam mempermudah penyampaian materi
sangatlah penting. Hal ini dapat terlihat dari berhasilnya penyampaian materi
kepada siswa setelah dibantu dengan media, misalnya pada pembelajaran sejarah
kebudayaan Islam tentang perjuangan dakwah nabi Muhammad SAW melawan kaum kafir,
jika seorang guru menyampaikan materi hanya dengan mengandalkan ceramah maka
siswa akan merasa bosan tetapi jika dibantu dengan menggunakan media film
sejarah maka siswa akan merasa tertarik untuk melihatnya dibandingkan dengan
hanya mendegarkan cerita yang disampaikan oleh gurunya.
Berdasarkan atas beberapa fungsi dan
manfaat media pembelajaran yang dikemukakan dalam pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki
pengaruh yang besar terhadap alat-alat indra dan terhadap pemahaman isi
pelajaran. secara logika dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media akan
lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa. siswa yang
belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat pemahaman dan
lamanya “ingatan” bertahan, dibandingkan dengan siswa yang belajar lewat melihat
atau sekaligus mendengarkan dan melihat. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan membawa siswa ke dalam
suasana rasa senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosianal dan mental.
Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka belajar dan kondisi
pembelajaran yang lebih hidup, yang nantinya bermuara kepada peningkatan
pemahaman pebelajar terhadap materi ajar.
V.
KESIMPULAN
Penggunaan media sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena dapat mempermudah pembelajaran
seperti menyederhanakan kerumitan bahan yang akan disampaikan
Levie & Lents (1982)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi
2. Fungsi Afektif
3. Fungsi Kognitif
4. Fungsi Kompensatoris
Ada 2 fungsi/ peran pokok media
pebelajaran yaitu: pertama, fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching
Aids) berfungsi memberikan pengalaman yang konkrit kepada siswa, Kedua, fungsi
komunikasi yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan
media.
Secara Umum manfaat dari media
pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik.
b. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
c. Media dapat
menimbulkan kegairahan belajar.
d. Dapat
mengatasi kesulitan yang dialami guru karena perbedaan latar belakang dan
pengalaman siswa yang berbeda sedangkan kurikulum dan materi pendidikan yang
ditentukan kepada siswa itu sama.
Ada banyak nilai-nilai praktis media
pembelajaran diantaranya Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan,
Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri pada setiap siswa, Memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar,
Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna, Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya, dan lain-lain.
VI.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami
buat, semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah khususnya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karenanya,
saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Media
Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media
Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.
Mufarrokah, Anissatul, Strategi
Belajar Mengajar, Yogyakarta : Teras, 2009.
Mukhtar, Desain Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV.Misaka Galiza, 2003.
Prawiradilaga, Dewi Salma dan
Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2004.
media pengajaran dapat membantu
pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh
Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah
banyak membuktikan efektivitas peng ... pembelajaran, yaitu :Apabila
media yang digunakan terdapat sesuatu
kekurangan maka kemungkinan media tersebut akan dimodifikasi.
Apabila media yang digunakan sama& ... ketersediaannya
media dapat dikelompokkan menjadi Media
Jadi (Media By Utilization) dan Media Rancangan (Media By Design) alasan
utama seseorang menggunakan media adalah media
dapat b ... media pengajaran dapat membantu
pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh
Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah
banyak membuktikan efektivitas pen ...
Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas pengunaan alat bantu atau media dalam proses belajar mengajar di kelas, terutama dalam hal pengingkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa. Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien.Sasaran dari penggunaan media adalah agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi yang lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan kepada mereka.Tiga kemungkinan yang terjadi dalam peng-evaluasi-an dari penggunaan media pembelajaran, yaitu :Apabila media yang digunakan terdapat sesuatu kekurangan maka kemungkinan ...
Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas pengunaan alat bantu atau media dalam proses belajar mengajar di kelas, terutama dalam hal pengingkatan prestasi siswa. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa. Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien.Sasaran dari penggunaan media adalah agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk dipergunakan dengan bentuk dan variasi yang lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan kepada mereka.Tiga kemungkinan yang terjadi dalam peng-evaluasi-an dari penggunaan media pembelajaran, yaitu :Apabila media yang digunakan terdapat sesuatu kekurangan maka kemungkinan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar